24.000 Taruna Siaga Bencana Dilatih
Ia mengatakan, sistem penanganan bencana alam di Indonesia harus dibangun berbasis masyarakat. "Saat ini, pemerintah sudah melatih sebanyak sebanyak 24.000 taruna siaga bencana (Tagana), menyiapkan logistik, dan anggaran," katanya saat mengunjungi Kemah Kebangsaan yang diselenggarakan Departemen Sosial dan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), di Museum Monumen Pembela Tanah Air (Peta), di Bogor, Minggu (25/11).
Menurut dia, dalam menghadapi bencana alam tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Karena itu, pemerintah mendorong berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi bencana alam, antara lain dengan memberikanpelatihan sebagai Tagana.
Dalam menghadapi musim hujan yang berpotensi terjadi bencana alam banjir dan longsor maupun bencana alam lainnya, kata dia, pemerintah akan membangun sistem kesiapsiagaan yang tidak mengenal waktu, sesuai dengan kemampuan yang ada.
Sistem yang dibangun, kata dia, adalah sistem penanganan bencana alam yang berbasis dengan masyarakat, untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi daerahnya masing-masing.
"Pembangunan sistem itu didukung dengan berbagai persiapan, mulai dari personil, logistik, maupun anggaran," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar